FAKTA MAKASSAR – Solihin (51), warga Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya mengalami nasib nahas usai diserang buaya saat berada di kebun kelapa miliknya yang berbatasan langsung dengan Sungai Lalat pada Senin 8 Juli 2024 pagi.
Akibat serangan tersebut, korban mengalami 11 jahitan dan patah tulang di bagian kaki kanannya.
Baca Juga: Mendag akan Bentuk Satgas untuk Berantas Barang Impor Ilegal
Kejadian bermula sehari sebelumnya, pada Minggu 7 Juli 2024 saat anak korban bertemu dengan seorang buaya saat mancing di kebun kelapa milik ayahnya.
Pada saat ini anak Solihin menceritakan pengalamannya tersebut kepada sang ayah. Mendengar cerita itu, keesokan paginya Solihin memutuskan untuk memastikan kebenaran cerita anaknya dengan membawa sebatang bambu ke lokasi.
Sesampainya di lokasi, Solihin berniat menancapkan bambu di Sungai Lalat sebagai tanda keberadaan buaya muara yang ditemui anaknya. Namun, nasib malang menimpanya ketika ia turun ke semak-semak di bibir sungai.
Tanpa diduga, buaya langsung menerkam kaki kanannya. Solihin terseret ke dalam sungai dan berteriak histeris untuk meminta pertolong.
Untungnya, beberapa warga yang sedang memanen buah kelapa mendengar teriakan histeris Solihin. Mereka segera memberi bantuan, dan korban berhasil diselamatkan dari cengkraman buaya. Solihin langsung dilarikan ke Puskesmas Padang Tikar untuk mendapatkan perawatan medis.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Batu Ampar, IPDA Fahri Ahmad melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, AIPTU Ade membenarkan peristiwa terkaman buaya muara tersebut di lokasi Sungai Lalat Kebun Buah Kelapa milik Solihin Desa Padang Tikar Kecamatan Batu Ampar.
“Korban selamat dan saat ini masih menjalani perawatan medis secara intensif. Akibat serangan buaya, korban mengalami sebelas jahitan luka terbuka bekas gigitan buaya dan patah tulang (fraktur tibia) di kaki sebelah kanan,” terang Ade pada Selasa 9 Juli 2024 pagi.
Hingga saat ini, pihak Kepolisian Batu Ampar bersama Babinsa, masyarakat, dan pemerintah desa masih terus melakukan pencarian terhadap buaya muara yang menerkam Solihin.
“Upaya ini dilakukan untuk memastikan keamanan warga sekitar dan mencegah terjadinya serangan serupa di kemudian hari. Pencarian buaya dilakukan dengan penuh kewaspadaan dan melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan efektivitas dan keselamatan selama proses pencarian,” ujar Ade.
Baca Juga: Gelombang Pertama ASN Pindah ke IKN akan Terjadi pada September 2024
“Sehubungan dengan insiden serangan buaya muara yang terjadi di Desa Padang Tikar Satu, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, kami dari Polres Kubu Raya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat beraktivitas di sekitar sungai dan area yang berbatasan langsung dengan habitat buaya muara,” tambahnya.