Faktamakassar.id, NASIONAL – Pemerintah akan segera meluncurkan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih sebagai bagian dari trisula pengentasan kemiskinan yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Program ini ditargetkan mampu menggerakkan ekonomi lokal dan mengurangi angka kemiskinan dari desa.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih merupakan satu dari tiga pilar utama pengentasan kemiskinan.
“Senjata pertama adalah kesehatan, senjata kedua adalah pendidikan, dan senjata ketiga adalah sosial-ekonomi,” jelas Hasan dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Ketiga pilar tersebut diwujudkan melalui Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih. Pemerintah menegaskan bahwa program-program ini menjadi bukti komitmen nyata dalam mendorong pemerataan kesejahteraan.
Program Kopdes Merah Putih didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) No 9 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 27 Maret 2025. Program ini mengajak keterlibatan 13 kementerian dan dua lembaga, termasuk pemerintah daerah dari tingkat gubernur hingga kepala desa.
Program ini bertujuan untuk:
Membangun ekonomi desa
Memerdekakan masyarakat dari kemiskinan
Mendorong pemerataan pembangunan
Adita Irawati, Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, menyampaikan bahwa kelembagaan Kopdes Merah Putih akan mulai diluncurkan pada Senin, 21 Juli 2025, dengan 103 koperasi sebagai proyek percontohan.
“Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. (Kopdes Merah Putih) yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” ujar Adita.
Targetnya, seluruh unit koperasi dapat beroperasi penuh pada 28 Oktober 2025.
Kopdes Merah Putih dikembangkan dengan pendekatan inklusif, modern, dan berbasis gotong-royong. Fungsinya tidak hanya sebagai koperasi simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat pelayanan kebutuhan dasar masyarakat.
Adita menambahkan:
“Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir. Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar.”
Koperasi ini juga menyediakan berbagai fasilitas seperti gerai sembako, klinik, apotek desa, cold storage, serta unit distribusi logistik. Semua ini diharapkan dapat membantu masyarakat desa mendapatkan akses layanan yang lebih murah dan merata.
Program ini menargetkan masalah mendasar dari kemiskinan, yakni sulitnya akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan infrastruktur. Berdasarkan data BPS September 2024, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,06 juta orang, termasuk 3,17 juta jiwa yang tergolong miskin ekstrem.
Kopdes Merah Putih juga diyakini mampu memperpendek rantai pasok hasil pertanian, mengurangi ketergantungan pada tengkulak, dan memberi harga yang lebih adil kepada konsumen dan produsen.















