Faktamakassar.id, NASIONAL – Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menetapkan tarif impor sebesar 19% untuk sejumlah produk asal Indonesia. Kebijakan ini menandai langkah proteksionis terbaru dari pemerintahan Trump. Sementara itu, produk asal Amerika Serikat justru mendapatkan tarif bea masuk 0% saat masuk ke pasar Indonesia.
Meski kebijakan ini mengubah lanskap perdagangan bilateral, pertanyaan yang mencuat di masyarakat Indonesia adalah: apakah harga jual iPhone akan lebih murah akibat penghapusan tarif tersebut?
Harga iPhone Tak Terpengaruh Tarif Nol Persen
Sayangnya, harga jual iPhone di Indonesia tidak akan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena iPhone tidak termasuk dalam daftar produk yang mendapatkan pembebasan tarif. Produksi iPhone juga tidak dilakukan di Amerika Serikat, melainkan di negara lain.
Sekitar 80% dari fasilitas produksi iPhone berada di China dan dikelola oleh perusahaan Foxconn. Maka dari itu, meskipun produk asal AS bebas bea masuk, iPhone tidak bisa menikmati kebijakan ini karena tidak diproduksi di AS.
Diversifikasi Produksi Apple ke India
Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China membuat Apple berada dalam posisi sulit. Pemerintah AS mengancam akan menaikkan tarif impor sangat tinggi untuk produk buatan China, termasuk iPhone.
“Untuk merespons hal ini, Apple mulai memindahkan sebagian produksi iPhone ke India melalui pabrik Foxconn,” demikian laporan Reuters yang dikutip pada Senin (21/7/2025).
Namun, produksi iPhone di India saat ini ditujukan secara eksklusif untuk memenuhi permintaan pasar Amerika Serikat. Sebelumnya, pabrik iPhone di India juga mengirimkan produknya ke negara lain seperti Belanda, Ceko, dan Inggris.
Lonjakan Ekspor iPhone dari India ke AS
Data menunjukkan bahwa sepanjang Maret hingga Mei 2025, Foxconn mengekspor iPhone senilai US$3,2 miliar dari India. Menariknya, 97% dari jumlah tersebut dikirimkan langsung ke Amerika Serikat.
Sebagai perbandingan, pada periode yang sama tahun 2024, ekspor iPhone dari India ke AS hanya sekitar 50,3% dari total pengapalan.
Angka ini menegaskan pergeseran strategi Apple dalam menghadapi ketegangan dagang antara dua raksasa dunia, yakni Amerika Serikat dan China.















