Kementerian Transmigrasi Rancang Transformasi: Fokus Kesejahteraan, Bukan Sekadar Pindah Penduduk

Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, saat memberikan arahan dalam kunjungan kerja di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Bali, Minggu (27/7/2025). (Dok. Ist)
Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, saat memberikan arahan dalam kunjungan kerja di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Bali, Minggu (27/7/2025). (Dok. Ist)

Faktamakassar.id, NASIONAL – Kementerian Transmigrasi memulai langkah strategis untuk mengubah wajah program transmigrasi di Indonesia. Melalui kunjungan kerja di Balai Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (BPPMT) Denpasar, Bali, yang dimulai pada Minggu (27/7/2025), pemerintah merumuskan era baru transmigrasi yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan.

Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman, ini menjadi titik awal dari rangkaian agenda tiga hari yang bertujuan merancang ulang pendekatan program transmigrasi agar lebih modern dan berdampak. Menurut Menteri, paradigma lama yang hanya melihat transmigrasi sebagai program pemindahan penduduk kini sudah tidak relevan lagi.

Dalam keterangan resminya pada Senin (28/7/2025), Menteri Iftitah Sulaiman menekankan bahwa esensi utama dari program ini adalah penciptaan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi para transmigran dan pembangunan wilayah baru.

“Dulu, transmigrasi hanya dianggap sebatas program perpindahan. Kita sering terjebak dalam definisi lama. Kini, transmigrasi telah bertransformasi, bukan hanya memindahkan penduduk, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan rakyat transmigran.” ujarnya.

Forum yang digelar di BPPMT Denpasar ini membahas sejumlah agenda krusial untuk mendukung transformasi program transmigrasi. Beberapa di antaranya adalah penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), integrasi program dengan agenda pembangunan daerah, serta percepatan pembangunan infrastruktur pendukung di kawasan transmigrasi.

Menteri Iftitah menambahkan bahwa perubahan ini harus didukung oleh pola pikir dan kebijakan yang solid untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

“Transformasi ini harus dimulai dari pola pikir dan pendekatan kebijakan. Maka dari itu, penting untuk merumuskan strategi yang tepat agar transmigrasi benar-benar menjadi motor pembangunan kawasan dan peningkatan taraf hidup masyarakat.” pungkasnya.

Untuk memastikan kebijakan yang dirancang benar-benar sesuai kebutuhan, kunjungan ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif. Kementerian secara aktif menyerap aspirasi dan masukan langsung dari para pemangku kepentingan lokal, instruktur pelatihan, hingga perwakilan transmigran yang merasakan langsung dampak program di lapangan.

Rangkaian kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Selasa, 29 Juli 2025, dan akan ditutup dengan penyusunan rekomendasi kebijakan komprehensif untuk transformasi program transmigrasi jangka menengah dan panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *