Kalbar  

SPBU Desa Kapur Jelaskan Bahwa Truk Tangki Mengakut Pertalite, Bukan Solar

Foto rekaman CCTV SPBU Desa Kapur yang menunjukkan truk tangki Pertalite. (Dok. Faktakalbar.id)

Faktamakassar.id, NASIONAL – Transparansi distribusi BBM Subsidi dan Terbatas oleh Pertamina ke SPBU-SPBU terus jadi pertanyaan berbagai pihak. Armada pengangkut (truk tangki) tidak semuanya mencantumkan jenis BBM yang diangkut.

Sementara itu penyelewengan BBM Subsidi dan Terbatas terus terjadi.Ini terbukti BBM jenis solar subsidi masuk ke industri dan aktivitas ilegal seperti pertambangan.Sedangkan perdagangan Pertalite  secara eceran/kios masih menjamur. Indikasi dugaan penyelewengan BBM Subsidi dan Terbatas di SPBU Desa Kapur nomor 6578302 terpantau oleh Fakta Kalbar pada tanggal 11 September 2025. Aktivitas mencurigakan dari pergerakan truk tangki hingga tidak terteranya jenis BBM yang dibawa.

Menyusul pemberitaan Fakta Kalbar berjudul “Terkuak! Ini Modus Indikasi Penyelewengan Solar Subsidi” (16/9), pihak SPBU Desa Kapur yang dikelola PT. Yusuf Petro Energi menyampaikan klarifikasi dan hak jawabnya secara resmi.

Dalam surat klarifikasi yang diterima redaksi, pihak SPBU menegaskan bahwa pada tanggal 11 September 2025, truk tangki dengan nomor polisi B 9949 SFU tidak mengangkut solar subsidi, melainkan Pertalite sebanyak 16.000 liter.

Jumlah itu, berdasarkan Surat Pengantar Pengiriman dari Pertamina Patra Niaga Depot Pontianak, dibagi ke dua titik distribusi: 8.000 liter untuk SPBU Desa Kapur dan 8.000 liter untuk SPBU di samping Makodam.

“Dengan demikian, informasi bahwa truk tangki tersebut membawa solar subsidi adalah tidak tepat. Produk yang dikirim adalah Pertalite, bukan solar,” tulis Hadi, Pengawas SPBU Desa Kapur dalam surat klarifikasinya.

Pihaknya juga menegaskan mendukung upaya media maupun aparat untuk mengawasi distribusi BBM agar tepat sasaran, namun berharap informasi yang beredar tetap berlandaskan data valid.

Sementara itu, Fakta Kalbar tetap mencatat hasil investigasi lapangan pada hari yang sama.

Truk tangki merah putih tersebut tidak memiliki tanda atau tulisan yang jelas apakah mengangkut solar atau Pertalite, sehingga menimbulkan kecurigaan.

Truk itu kemudian sempat masuk ke sebuah gudang tersembunyi di kawasan Sungai Ambawang, yang memperkuat dugaan adanya aktivitas di luar jalur distribusi resmi Pertamina.

Hingga kini, awak media masih menelusuri jalur distribusi serta aktivitas truk tangki lainnya yang terpantau di lapangan pada malam itu.

Pemberitaan sebelumnya tetap menjadi catatan investigatif, sementara klarifikasi dari pihak SPBU Desa Kapur ini kami muat sebagai bagian dari hak jawab demi menjaga keseimbangan informasi.

Maraknya penyelewengan BBM subsidi, menurut ketua GNPK Kalbar, M. Rifal, “Pertamina bertanggung jawab atas penyelewengan BBM subsidi yang marak di Kalbar akibat tidak tegasnya Pertamina terhadap oknum – oknum nakal yang diduga sebagai pemilik SPBU, sehingga BBM yang masuk ke SPBU seperti yang terjadi di Desa Kapur, bisa saja isinya tidak dibongkar semuanya atau sebagian diduga di turunkan lagi ditempat lain diluar SPBU.

Catatan Redaksi: Fakta Kalbar telah menerima salinan rekaman cctv dari pihak SPBU Desa Kapur yang menunjukkan aktivitas bongkar muat Pertalite di lokasi resmi SPBU.

Dengan demikian, informasi dalam berita sebelumnya yang menyebut tidak ada aktivitas bongkar muat di SPBU kami koreksi sesuai data terbaru ini.(dhn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *