Faktamakassar.id, NASIONAL – Menteri Kebudayaan (Menbud), Fadli Zon, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tengah serius mempersiapkan proses repatriasi benda bersejarah koleksi kolonial yang saat ini berada di Belanda. Proses ini mencakup pengembalian sejumlah pusaka penting, termasuk keris milik Pangeran Diponegoro.
Fadli Zon merinci bahwa sejumlah artefak bersejarah sedang dalam proses permintaan kembali secara resmi oleh pemerintah Indonesia.
“Semua sedang berlangsung. Termasuk Keris Kiai Nogo Siluman punya Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, punyanya Sultan Madura. Banyak, semua yang sedang kita minta, dan sudah resmi, sudah ada daftarnya,” kata Fadli Zon.
Ia menyampaikan hal ini usai acara peletakan batu pertama pengembangan Situs Candi Plaosan di Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis.
Menurut Fadli Zon, langkah konkret akan segera diambil. Sebuah tim khusus dari Kementerian Kebudayaan dijadwalkan akan berangkat langsung ke Belanda pada bulan November mendatang untuk membahas detail teknis pemulangan.
“Bulan depan tim repatriasi akan ke Belanda, bertemu dengan komite koleksi kolonial, untuk menjajaki tahap-tahap pemulangan benda-benda bersejarah itu,” jelasnya.
Ia menambahkan, proses ini tidak hanya terbatas pada benda pusaka seperti keris atau peninggalan pahlawan. Pemerintah, lanjutnya, juga tengah memproses pemulangan koleksi Dubois, yang mencakup fosil-fosil manusia purba.
Meskipun demikian, proses repatriasi benda bersejarah ini memiliki syarat ketat yang ditetapkan oleh pihak Belanda. Fadli Zon menjelaskan bahwa setiap pengembalian koleksi kolonial harus melalui penelitian asal-usul (provenance research) terlebih dahulu.
Penelitian ini krusial untuk memastikan keaslian dan, yang terpenting, status kepemilikan sah saat benda itu dibawa dari Indonesia.
“Mereka minta sebelum dipulangkan ada provenance research-nya, ada riset yang membuktikan bahwa benda itu memang dari Indonesia dan dibawa pada masa kolonial secara tidak sah. Tapi kalau terbukti itu hadiah, kita memang tidak bisa minta kembalikan,” pungkasnya.